
Lubuklinggau,Humas
Di Kampus MAN 2 Lubuklinggau kelas X dan XI yang tergambung dengan Eskul Unit Kesehatan Siswa (UKS) membuat Pupuk Kompos dari Rumah Tangga (RT) dan Dedaunan dari Lingkungan Madrasah yang dibimbing oleh Guru Biologi Ibu Ernawati,S.Pd. Kegiatan ini untuk mengembangkan kemampuan siswa yang tergabung di Eskul tersebut, Sabtu (11/03)
Pupuk Kompos adalah merupakan salah satu jenis pupuk organik yang dikenal luas di masyarakat. Kompos berasal dari hasil pelapukan dari bahan organik, baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Bila didefinisikan secara lengkap, maka kompos adalah sisa-sisa bahan organik yang telah mengalami pelapukan, bentuknya berubah (menjadi seperti tanah), tidak berbau, dan mengandung unsur yang dibutuhkan tanaman. Kompos juga merupakan salah satu jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian/dekomposisi bahan organik yg dilakukan oleh mikro-organisme aktif (bakteri/jamur/mikroba).
Ibu Ernawati Menjelaskan Cara pembuatan kompos dari sampah rumah tangga sangat mudah dan sederhana. Alat dan bahan yang diperlukan cukup murah dan mudah diperoleh. Alat dan bahan yang diperlukan adalah ,Bahan :
· Sampah organik (sisa sayuran, nasi, sisa buah-buahan, dan seluruh sampah yang berasal dari bahan organik/bahan alami) .
· Serbuk gergaji / tanah / pupuk kandang
· Aktivator yaitu zat yang akan mengaktifkan kerja organisme pengurai sehingga akan mempercepat proses pembusukan dan penguraian bahan organik. Terdapat banyak jenis aktivator yang beredar di pasaran. Yang umum digunakan salah satunya adalah EM4.
· Air
Terdapat beragam manfaat dari penggunaan kompos dalam budi daya tanaman. Penambahan kompos pada media tanam memiliki manfaat dan kelebihan sebagai berikut :
· Merupakan sumber hara makro dan mikromineral secara lengkap, walaupun dalam jumlah relatif kecil.
· Dalam jangka panjang, kompos dapat memperbaiki pH pada tanah masam.
· Mengandung humus yang sangat dibutuhkan untuk peningkatan hara makro dan mikro pada tanah
· Memperbaiki struktur tanah yang semula padat menjadi lebih gembur
· Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
· Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
· Menekan pertumbuhan / serangan penyakit tanaman,
Kegiatan ini dapat mengembangkan kemampuan siswa di rumah maupun di lingkungan masyarakat, suatu saat bisa menjadi mata pencarian bagi mereka” Tambah Alumni S1 Unsri ini (MRY)