

Lubuklinggau,Humas
Ketua Darma Wanita Unit MAN 2 Lubuklinggau Ibu Zainona Saipul bersama Pengurus DWP Kemenag Kota Lubuklinggau mengikuti Webinar Nasinonal SPAK, dalam rangka memperingati hari Kartini 2021. Di ruang DW Kemenag Kota Lubuklinggau Rabu?21/04?
Kegiatan Webinar ini berlangsung dari pukul 09.00.-12.30. WIB. Dengan tujuan untuk menambah wawasan ibu-ibu Darmawanita di bawah naungan Kemenag RIdan khususnya untuk ibu-ibu DW Kemenag Kota Lubuklinggau tentang SPAK ( Saya Perempuan Anti Korupsi). Peran Perempuan dalam gerakan Anti Korupsi mendukung program pemerintah membasmi korupsi di Indonesia. Karena perempuan adalah jantungnya Negara. Sesuai dengan tema Webinar Bapak Menteri Agama H. Yaquth Cholil Coumas menegaskan “DWP Kemenag telah menjadikan dari proses berkelanjutan pencegahan korupsi di Indonesia. Selamat hari Kartini teruslah bersinar wanita-wanita Indonesia Demi kemajuan Bangsa”’
Ibu Zainona mengungkapkan “Alhamdulillah di Moment Hari Kartini 2021 ini DWP mengadakan webinar tentang SPAK, kegiatan ini diikuti secara nasional yang berlangsung lebih kurang 3 jam. Kami pengurus DWP Kemenag Kota Lubuklinggau sesuai moment Kartini mengenakan pakaian warna hijau seragam kebaya. Dalam Materi SPAK dapat saya petik beberapa hal penting diantaranya, Tujuan gerakan anti korupsi tidak hanya agar bisa mengubah perilaku dalam hidup masyarakat, tapi juga bagaimana mengubah tatanan sosial yang bebas korupsi. Dalam hal ini, keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat dapat menjadi inti gerakan sosial pemberantasan korupsi di Indonesia,” ujarnya.
“keluarga memiliki pengaruh yang signifikan dalam mengupayakan gerakan anti korupsi, sehingga dapat menjadi sandaran bahkan tuntunan bagi unit sosial yang lebih besar. Kontribusi perempuan dalam upaya pemberantasan korupsi ada di setiap perannya, baik sebagai ibu, istri, maupun ketika mendapat kepercayaan memegang jabatan tertentu. Perempuan sebagai ibu bisa mendidik anak-anaknya dengan menanamkan nilai moral, budaya malu dan mendorong kejujuran. Sebagai istri, perempuan bisa menjadi filter dengan menanyakan asal muasal uang yang diterima suami. Di lingkungan kerja, perempuan bisa mengkampanyekan gagasan transparansi dan pengurangan gaya hidup konsumtif’” (MRY)