Lubuklinggau, Humas
Madrasah Aliyah Negeri 2 Lubuklinggau (Mandali) masih terus menerapkan protokol kesehatan ketat, hal-hal seperti penggunaan masker dobel, rajin cuci tangan, hingga menghindari kerumunan masih terus dilakukan setiap saat guna melindungi siswa dari potensi penyebaran virus Covid-19 dan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pun tak jadi masalah. Jum’at (08/10)
Setelah sekian lama ditunda, akhirnya pemerintah membolehkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di wilayah penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-3, sementara wilayah PPKM Level 5 masih dilakukan secara daring.
Walikota Lubuklinggau mengelurakan surat edaran (SE) Nomor 207/SE/DPKPB/VIII/2021 pada tanggal 20 Agustus lalu, merujuk pada PTM yang boleh dilaksanakan dengan ketentuan siswa hadir hanya 50 persen, digelarnya kembali PTM ini setelah turunnya status Kota Lubuklinggau dari PPKM level IV menjadi Level III.
Saipul menjelaskan dengan diizinkannya PTM terbatas ini diharapkan Guru, siswa dan orang tua memiliki kesadaran dan tanggung jawab bersama sesusai protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan Virus Covid 19.
“Komitmen dan kesadaran dalam penerapan prokes ini yang paling penting agar keberlangsungan PTM bisa terus berlangsung, dengan PTM terbatas diharapkan keluarga dan sekolah menjadi pionir dalam menerapkan prokes sehingga berdampak pada pencegahan penularan Covid-19 di Indonesia” ujar Saipul.
Saipul pun juga lebih tenang karena siswanya sudah dewasa sehingga tingkat kesadaran dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan sudah sangat baik. Terlebih lagi, siswa Mandali juga sudah mengikuti vaksinasi yang semakin memberikan rasa aman.
“Alhamdulillah selama PTM yang sudah berjalan 5 Minggu siswa Mandali memiliki rasa kesadaran dan tanggung jawab melaksanakan Prokes. PTM merupakan hal yang penting karena Siswa perlu melakukan aktivitas sosial dan berjejaring di lingkungan sekolahnya” pungkas Lulusan S2 STIE ini. (JNS)